APIKKALTIM.COM – Berdasarkan hasil tinjauan di lapangan, Selasa (7/9/2021) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang menilai SD IT Cahaya Fikri siap untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Kepala Sekolah SD IT Cahaya Fikri, Nina risdiana mengatakan sebelum dilakukan peninjauan Disdikbud ke sekolah yang dipimpinnya, pihak telah mengajukan proposal permohonan untuk diberikan izin menggelar PTM pada 1 September lalu.
Nina mengaku alasan memberanikan diri untuk mengajukan izin menggelar PTM sebab dari total 49 tenaga pengajar di lingkungan sekolah, 45 orang diantaranya telah melakukan vaksinasi covid. Sementara empat orang lainnya penyintas belum tiga bulan sembuh dari Covid-19, ada yang memiliki Komorbid dan dinyatakan tidak bisa terima vaksin dan ada yang sedang hamil.
Kedua, persetujuan orang tua menggelar PTM, kesiapan sarana dan pra sarana di sekolah seperti tempat cuci tangan, persetujuan komite sekolah juga sudah. “Banyak orang tua yang antusias dengan di gelarnya PTM nanti,” ucapnya.
Adapun untuk skema sistem belajarnya, Nina mengatur dalam satu kelas maksimal hanya diisi 15 siswa, PTM digelar lima hari dalam satu minggu dengan durasi 2 jam belajar maksimal dan lainnya.
“Kami sesuaikan dengan aturan yang berlaku,” kata dia.
Diketahui, sekolah bilangan swasta ini memiliki 12 ruang kelas dengan total 345 siswa. Dari keseluruhan tersebut 246 orang tua siswa menyatakan setuju mengikuti PTM dan 66 masih memilih pembelajaran jarak jauh (PJJ).
“Orang tua yang setuju itu ada 78 persen. Sisanya pilih PJJ dengan beberapa alasan, seperti prokes di sekolah takut tidak bisa berjalan dengan baik,” ujarnya saat ditemui di sekolah.
Menurutnya, dengan adanya pro kontra pelaksanaan PTM dari orang tua maka sekolah menerapkan sistem belajar luring maupun daring. “Jadi berbarengan nanti belajarnya,” sebut Nina.
Kepala Bidang (Kabdi) Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbud Bontang, Saparudin mengaku daerah lain sebenarnya sudah ada yang menggelar PTM.
Ia mengungkapkan sekitar 90 kabupaten/kota di Indonesia yang telah melakukan PTM. Disdikbud Bontang juga sudah menentukan durasi maksimal belajar siswa di sekolah hanya diperbolehkan maksimal tiga jam.
Sekolah pun diminta untuk benar-benar mengajarkan peserta didik untuk mentaati prokes 3 M. “Jadi, untuk jadwal sekolahnya, kelas 1 dan 2 belajarnya dua hari, kelas 3 hingga 4 dua hari juga dan begitupun kelas 5 serta 6,” kata Saparudin saat ditemui usai meninjau sekolah SD IT Cahaya Fikri.
Saparudin menilai secara kesiapan baik sarana dan pra sarana penunjang yang telah ditetapkan, SD IT Cahaya Fikri siap untuk menggelar PTM karena mampu memenuhi secara keseluruhan persyaratan yang ada.
Hasil peninjauan ini, kata Saparudin akan dilaporkan kepada Kepala Dinas Disdikbud Bontang.
“Sudah siap, tinggal dilaporkan ke pak kadis. Kalau beliau bilang boleh berarti boleh PTM. Seminggu lah paling lama jawabannya keluar dari pimpinan,” bebernya.
Apabila ditemukan pelanggaran, pihaknya tidak segan melakukan penutupan atau melarang sekolah menggelar PTM jika prokes tidak ditaati.
“Kalau ditemukan seperti itu (tidak taat prokes) laporkan aja langsung sama kami (Disdikbud),” tutupnya.
Sebagai informasi, selain SD IT Cahaya Fikri, ada dua sekolah lainnya yang ditinjau Disdikbud. Antara lain, SD Muhamadiyah 2 dan SD Asy Syamil.(Adv/Kominfo)