• HOME
  • BERITA HARIAN KALTIM
  • RAGAM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • INFOGRAFIS
    • VIDEO
    • LIFESTYLE
  • ISU TERKINI
  • ADVERTORIAL
  • REGIONAL
    • KALTIM
    • BONTANG
    • KUTIM
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA HARIAN KALTIM
  • RAGAM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • INFOGRAFIS
    • VIDEO
    • LIFESTYLE
  • ISU TERKINI
  • ADVERTORIAL
  • REGIONAL
    • KALTIM
    • BONTANG
    • KUTIM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Dissos-PM Bontang : Penanganan Gizi Buruk Perlu Kerjasama Lintas OPD

Agus by Agus
13/11/2020
in Uncategorized
0
  • Kepala Dissos-PM menyampaikan Program Stunting lebih menarik bila kolaborasi OPD (Ist)

BONTANG – Stunting atau gizi buruk kini menjadi fokus program pemerintah dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang sehat. Oleh karenanya, pemerintah gencar melakukan sosialisasi pencegahan stunting sejak dini dengan menggiatkan program Posyandu setiap bulannya. Sejalan dengan program, deteksi dini stunting juga bisa dilakukan dengan rutin ke Posyandu. Mengenai hal itu, Dissos-PM Bontang pun mendapat informasi adanya salah satu balita yang diduga menderita stunting.

Informasi tersebut pun lantas ditindaklanjuti dengan melakukan verifikasi lapangan. Tak hanya itu, usai peninjauan atau penjangkauan, dilakukan juga konfirmasi ke fasiltas kesehatan untuk memastikan kondisi balita tersebut.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dissos-PM Bontang, Abdu Safa Muha menuturkan, sebenarnya jika bahas gizi buruk itu harus lintas OPD. Pasalnya, permasalahan stunting lebih dipahami oleh teman-teman di Dinas Kesehatan Bontang. “Kalau di kami (Dissos-PM), masuknya anak terlantar. Karena akibat ditelantarkan berdampak pada gizinya,” terang Safa kepada awak Apikkaltim (13/11/2020).

Jika persoalan stunting, lanjut Safa, memang lebih paham teman-teman pegawai di Dinas Kesehatan Bontang. Namun, memang menurut Safa lebih baik jika antar OPD saling berkolaboras dan bersinergi. “Kami ada pendampingan, teman Sakti Peksos anak juga masuk disitu, dan teman dari Dinkes juga masuk menangani,” ungkapnya. Tak hanya dua OPD, sambungnya, perlu juga dilibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Bontang. Sehingga penanganannya lengkap, dan persoalan stunting bisa diatasi.

Laporan : Ratih | Editor : Agus

Previous Post

Dissos-PM : Tugas Kita Semua Pihak dalam Menangani Anak Jalanan

Next Post

Dissos-PM Bontang : Bontang Punya Satu Staf Sakti Peksos Anak

Next Post

Dissos-PM Bontang : Bontang Punya Satu Staf Sakti Peksos Anak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Populer

  • Membaca Dengan Konsep Smart Reading 4.0

    Membaca Dengan Konsep Smart Reading 4.0

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rekomendasi Buku Yang Dapat Meningkatkan Kualitas Komunikasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Buku Tentang Spiritual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • James Harden Triple-Double, Nets Tak Terhentikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPDB SDN 004 Bontang Utara di Penuhi Pelamar Jalur Zonasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DeMarcus Cousin Akan Mendapat Cincin Dari Lakers

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga terlantar, Dissos-PM : Rumah Singgah Siap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Irfan Minta PT Samator Gas Penuhi Hak Eks Karyawannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Privacy

© 2021 APIKKALTIM.COM - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA HARIAN KALTIM
  • RAGAM
    • HUKUM
    • POLITIK
    • INFOGRAFIS
    • VIDEO
    • LIFESTYLE
  • ISU TERKINI
  • ADVERTORIAL
  • REGIONAL
    • KALTIM
    • BONTANG
    • KUTIM

© 2021 APIKKALTIM.COM - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.