
BONTANG – Dalam pendataan Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dissos-PM) Kota Bontang menyebutkan penduduk Bontang yang memasuki usia lanjut sebanyak 6.700 jiwa. Namun, dari data tersebut sebagian besar dari mereka yang memerlukan topangan hidup dari para filantropis lokal dan tentunya dukungan pemerintah kota sebagai aktor pelaksana regulasi juga dalam bidang sosial.
Kepedulian antar-sesama sangat diperlukan untuk menopang kebutuhan sehari-harinya dan menebarkan bahagia di kalangan baby boomers di kota Taman.
Melalui Kasi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Dissos-PM Bontang Suratmi mengatakan sebanyak, 3.223 lansia yang membutuhkan uluran tangan. Dari data kami, para lansia tersebut apabila ada program bantuan secara bergantian.
“Dari data itu, kita atur secara bergantian. Sebab bantuan yang kami terima terbatas,” kata perempuan yang berjiwa sosial itu.
Bantuan program sosial secara vertikal bergantian datang dari Pemerintah Pusat melalui APBN Kementerian Sosial (Kemensos), APBD Provinsi Kaltim, dan APBD Kota Bontang dan disalurkan ke lansia secara bergantian sesuai data yang terkumpul di 2017.
Suratmi menyebutkan, program bantuan sosial terencana, 2017 sebanyak 54 lansia, 2018 sebanyak 89 lansia, 2019 sebanyak 144 lansia, dan 2020 sebanyak 374 lansia yang penyalurannya dilakukan secara langsung oleh Yayasan Pandu Qolbi.
Nah, sedangkan di tahun ini, kata dia, yang mendapat bantuan sosial dari APBD Bontang sebanyak 122 orang, Kemensos RI sebanyak 50 lansia, Biro Kesra Provinsi Kaltim sebanyak 95 orang, DPA Dinsos Kaltim sebanyak 50 lansia, BLT Biro Kesra Kaltim sebanyak 67 lansia dan BLT Kemensos dengan metode penyaluran melalui kantor pos.
Secara keseluruhan total penerima bantuan sosial dalam interval 2017-2020 sebanyak 1.045 lansia sekitar 32,4% dari total lansia yang terdata.
“Syarat lansia bisa mendapat bantuan, cukup ketat persyaratannya. Semua data juga harus masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT),” imbuhnya.
Dalam situasi pandemi saat ini, apabila yang mempunyai NIK 60 tahun, bisa mendapat bantuan. Meski begitu, bantuan yang diterima tidak langsung didapatkan. “Harus terdata sebagai lansia on waiting list, atau menunggu antrian untuk dapat bantuan sosial,” terangnya.
Laporan : Wawan | Editor : Agus