APIKKALTIM.COM – Anggota DPRD Bontang Abdul Haris mahasiswa, dosen, serta Yayasan Miliana Universitas Trunajaya Bontang mendorong agar persoalan kampus tersebut bisa diseleaikan, sehingga aktifitas perkuliahan berjalan seperti biasa.
Padahal para mahasiswa sudah menunaikan kewajibannya dengan membayar uang semester, namun sistem perkuliahan masih belum berjalan sebagai mana mestinya, bahkan ada nilai mahasiswa yang ditahan.
“Mahasiswa minta sistem perkuliahan diaktifkan kembali serta nilai mereka yang ditahan segera diterbitkan,” terangnya.
Selain itu, Mahasiswa menuntut agar oknum dosen tersebut di proses secara hukum. Pun dengan aksi para dosen yang mogok mengajar lantaran gajinya belum terbayarkan sejak 2019 sebesar 1,5 miliar, akibatnya nilai para mahawiswa enggan dikeluarkan.
“Bagaimana mau belajar Dosen mogok dan tidak mau mengeluarkan nilai mahasiswanya karena gajinya belum dibayar,” sebutnya.
Politikus Partai PKB itu menyayangkan kejadian ini, ia pun meminta agar pihak universitas segera memperbaiki sistem tata kelola kampus yang kurang baik dan segera melunasi gaji dosen yang menunggak. Pasalnya, dari kejadian ini banyak pihak yang dirugikan.
Sementara itu, Pembina Yayasan Pendidikan Miliana Universitas Trunaja, Chelly Amalia Sianipar meminta tenggat waktu 6 bulan untuk melunasi gaji dosen yang tertunggak. Ia juga akan berupaya memenuhi hak-hak mahasiswa sesuai tuntutan yang mereka sampaikan.
“Kami minta waktu 6 bulan untuk menyelesaikan persoalan ini. Karena kami harus rembukkan dengan pihak Yayasan yang ada di Balikpapan,” pungkasnya.(Adv/Kor)