APIKKALTIM.COM – Tak ingin menciptakan klaster baru, pelaksanaan ujian akhir semester (UAS) secara luring selama lima hari di SDN 001 Bontang Utara perketat Protokol Kesehatan (Prokes).
Kepala sekolah SDN 001 Bontang Utara Yani Astutik menjelaskan bahwa sebelum memasuki ruangan tiap siswa akan dicek suhu serta kelengkapan alat perlindungan diri (APD) di gerbang utama.
Lalu sesampai di depan kelas guru akan mengecek suhu kembali dan tiap siswa wajib memakai handsarizer. Selama Uas berlangsung tak ada pergantian guru dan waktu istirahat. Siswa hanya diperkenankan duduk di bangku yang disediakan.
“Nah, setelah pergantian jam kami langsung melanjutkan uas berikutnya,” paparnya, Senin (14/6/2021).
Yani juga mengungkapkan, usai uas berakhir tiap siswa akan meninggakan ruangan secara bertahap. “Jadi kalau ruang pertama sudah selesai kami izinkan pulang lebih dulu. Itu bergilir semua kelas. Jadi tidak ada penumpukan di gerbang,” imbuhnya.
“Yang masih menjadi kesulitan adalah saat pulang dikarenakan harus keluar satu ruangan secara bergantian.” Tutupnya.
Kata dia, sebulan sebelum pelaksanaan Uas Dinas Kesehatan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi melakukan kunjungan guna memverifikasi sekolah terkait kelayakan untuk ujian.
“Setelah itu saya undang paguyuban kelas untuk mensosialisasikan jadwal,tata tertib,dan protokol kesehatan yang harus dipatuhi,” Jelasnya.
Pun, setiap kelas dibatasi maksimal 15 murid. Selebihnya akan ditempatkan diruang terpisah. “Jadi ada satu ruangan yang berisi 6 murid. Itu kelebihan dari 15 murid yang tadi,” tutupnya. (adv/by)